Etika secara etimologis berasal dari
bahasa Yunani, etos artinya kebiasaan (costum), adat. Istilah etika pertama
kali dalam sejarah yang tertulis diperkenalkan oleh filsuf Yunani,
Aristoteles melalui karyanya yang berjudul Etika Nicomachiea. Buku
tersebut berisikan tentang ukuran ukuran perbuatan. Ditinjau dari sudut
asal katanya, etika adalah studi terhadap kebiasaan manusia. Dalam
perkembangannya, studi etika tidak hanya membahas kebiasaan yang semata mata
berdasarkan sebuah tata cara (manners), melainkan membahas kebiasaan (adat)
yang berdasarkan pada sesuatu yang melekat pada kodrat manusia. Sehingga dapat
dikatakan bahwa yang hendak diketahui dengan penyelidikan oleh etika itu sendiri
adalah kebiasaan kebiasaan dalam arti moral atau kesusilaan. Oleh karena itu,
etika sering diartikan sebagai studi tentang yang benar atau salah (right and
wrong) dalam tingkah laku manusia.
Manusia adalah makhluk sosial, artinya
manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Semua manusia pasti berinteraksi ,
bersosialisasi dan berkomunikasi. Antar sesama manusia pasti berinteraksi dan
bersosialisasi dengan cara komunikasi verbal maupun non-verbal. Pada saat ini, komunikasi sangatlah mudah dengan internet.
Internet adalah kumpulan jaringan-jaringan di seluruh dunia yang
terkoneksi menjadi sebuah jaringan global. Jaringan-jaringan yang terkoneksi
ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan
internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Seiring
berkembangnya zaman, kemajuan teknologi internet semakin maju pesat. Di
internet kita bisa bermain game, menonton, mencari informasi berupa data,
gambar, suara atau video, dan kita juga bisa berinteraksi dengan pengguna
internet di seluruh dunia melalui sosial atau jejaring sosial. Sekarang
ini sudah banyak menjamur di dunia berbagai sosial media dan jejaring sosial
dengan berbagai fiturnya yang canggih. Sebut saja blog, faceook, twitter,
google+, path, whatsapp, skype, wechat, BBM (Blackbeery Messenger) , dan lain
lain.
Kemajuan teknologi komunikasi ternyata dimanfaatkan juga
oleh remaja untuk megaktualisasikan diri, belajar, dan bermain. Melalui media
sosial yang kini bak jamur, banyak remaja yang memanfaatkannya sebagai sarana
berinteraksi dengan teman, berbagi tugas-tugas sekolah, bermain game, dan atau
sekedar untuk mengisi waktu luang. Namun ternyata, kemudahan kemudahan yang
ditawarkan akibat perkembangan teknologi komunikasi, selain banyak membawa
dampak positif juga membawa pengaruh negatif terhadap waktu bermain dan belajar
remaja. Dampak tersebut termasuk dalam etika kehidupan sehari-hari.
Seperti misalnya facebook, yang menjadi ajang berkenalan orang-orang satu sama lain. Bila berkenalan dengan maksud positif dan hanya ingi menambah teman, itu tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah ialah jika berkenalan dengan maksud jahat. Dengan melihat foto-foto yang di taruh di facebook lalu bisa mengundang orang utntuk berniat jahat misal, setelah saling ketemu mungkin bisa di hipnotis atau prilaku jahat lainnya, atau bisa juga terlalu frontalnya menaruh foto pribadi bisa mengundang orang iseng untuk mengedit yang senonoh dan disebarluaskan.
Tanpa disadari, facebook dapat membuat aktifitas kita menjadi terhambat karena adanya permainan-permainan di facebook tersebut ataupun hanya sekedar chat atau melihat foto-foto profile orang lain. Sama hal nya dengan twitter yang menghambat aktifitas karena menjadi malas dan ketagihan untuk terus melihat update terbaru dari orang-orang yang memang pasti selalu ada saja yang meng-update di setiap menit bahkan detiknya. Karena dua jaringan sosial inilah kita semakin dekat dengan budaya barat karena mudahnya mengakses suatu berita tentang budaya barat. Dua jaringan sosial ini juga bisa menjadi alat untuk menjelekkan suatu institusi atau seseorang.
Seperti misalnya facebook, yang menjadi ajang berkenalan orang-orang satu sama lain. Bila berkenalan dengan maksud positif dan hanya ingi menambah teman, itu tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah ialah jika berkenalan dengan maksud jahat. Dengan melihat foto-foto yang di taruh di facebook lalu bisa mengundang orang utntuk berniat jahat misal, setelah saling ketemu mungkin bisa di hipnotis atau prilaku jahat lainnya, atau bisa juga terlalu frontalnya menaruh foto pribadi bisa mengundang orang iseng untuk mengedit yang senonoh dan disebarluaskan.
Tanpa disadari, facebook dapat membuat aktifitas kita menjadi terhambat karena adanya permainan-permainan di facebook tersebut ataupun hanya sekedar chat atau melihat foto-foto profile orang lain. Sama hal nya dengan twitter yang menghambat aktifitas karena menjadi malas dan ketagihan untuk terus melihat update terbaru dari orang-orang yang memang pasti selalu ada saja yang meng-update di setiap menit bahkan detiknya. Karena dua jaringan sosial inilah kita semakin dekat dengan budaya barat karena mudahnya mengakses suatu berita tentang budaya barat. Dua jaringan sosial ini juga bisa menjadi alat untuk menjelekkan suatu institusi atau seseorang.