Search

21 Jan 2013

Ada Apa dengan Jakarta?

Salam Panda!!   
"kalau ragu, angkat kelingking"
 
Banjir yang melanda ibukota Jakarta selama sepekan ini, mulai sangat membahayakan masyarakat. Pasalnya, air yang menggenangi wilayah ibukota dan sekitarnya, tiap hari kian bertambah. Air yang menenggelamkan hampir seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya ini, disebabkan oleh tingginya intensitas hujan serta meluapnya sungai ciliwung yang tidak mampu menahan bobotnya air. Banyak pihak yang sangat mengkhawatirkan kondisi ibu kota saat ini terutama Pak Jokowi.
          
Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menegaskan bahwasannya, Jakarta saat ini sedang dalam keadaan darurat banjir. Masyarakat dihimbau untuk segera meninggalkan tempat tinggalnya, dan segera menuju posko-posko yang telah disediakan Pemprov setempat. Pasukan TNI/Polri pun dikerahkan untuk mengevakuasi korban banjir yang terjebak di tempat-tempat yang sulit untuk di jangkau. Tercatat sudah 14 orang meninggal dunia dalam bencana banjir kali ini.
         
Nah? Sekarang, siapakah yang patut disalahkan atas bencana ini? Pertanyaan itu sangat banyak diutarakan dan tidak bisa disimpulkan begitu saja. Melihat apa yang telah dilakukan oleh seluruh masyarakat Jakarta selama ini, sangat kontras sekali dengan keadaan Jakarta sekarang ini. Fakta yang dapat kita lihat adalah meluapnya sungai ciliwung dikarenakan tersumbat sampah. Sudah sepantasnya warga Jakarta untuk meningkatkan kesadarannya dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai yang merupakan komponen utama drainase sebuah perkotaan. Kemudian minimnya daerah resapan air akibat ditebangnya sejumlah pohon di area tertentu untuk dijadikan pusat perbelanjaan atau semacamnya, juga merupakan asal mula terjadinya banjir di ibukota ini.
           
Namun penyebab diatas hanyalah segelintir penyebab sampingan yang dapat kita lihat dan rasakan berdasarkan empirisme belaka. Mengapa demikian? karena Allah telah menjelaskan dalam firmannya, bahwasannya Allah tidak akan menurunkan bencana kepada kaumnya, apabila mereka selalu ingat dan beribadah kepada-Nya. Allah telah murka terhadap kita semua, terhadap perilaku kita yang senantiasa melanggar perintah-Nya. Kita telah lalai akan tugas kita dimuka bumi ini, dan tertipudaya akan kehidupan dunia yang sementara.
         
Sudah sepantasnya, kita seluruh masyarakat Indonesia mengambil hikmah dan pelajaran dari bencana banjir kali ini. Oleh karena itu, marilah kita perbaiki perilaku kita selama ini. Kalau kita telah banyak lalai akan perintah Allah, segeralah kita mengingatnya dan melaksanakan apa yang sudah semestinya kita laksanakan sebagai hamba-Nya. Sesungguhnya Allah lebih gembira menerima hambanya yang bertaubat (nasuha).

2 komentar:

animasi  bergerak gif

Text Widget

Sample Text

Pages